Lindungi Pulau-Pulau Kecil, Menyelamatkan Sejarah Nenek Moyangku Seorang Pelaut

Padahal eksploitasi pulau-pulau kecil berisiko 20 kali lebih besar dibandingkan eklpoitasi yang dilakukan di pulau besar. Pulau kecil memiliki sistem sirkulasi air yang sangat cepat dan terfragmentasi, sehingga antara pulau yang satu dengan pulau yang lainnya tidak dapat saling mempengaruhi. Bisa kita bayangkan, jika misalnya hutan di pulau-pulau kecil seperti Kepulauan Aru – Provinsi Maluku habis, maka sudah dapat dipastikan akan ada 84 ribu jiwa masyarakat Kepulauan Aru yang kehilangan sumber airnya.

Rusaknya hutan alam di pulau-pulau kecil tidak lepas dari kegiatan investasi berbasis lahan seperti Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri (HTI), perkebunan, dan pertambangan. Penelusuran Forest Watch Indonesia (FWI) tahun 2013 hingga sekarang, sebesar 14 persen atau 3,5 juta hektare daratan di enam provinsi Indonesia berada di pulau-pulau kecil. Enam provinsi tersebut adalah Provinsi Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Kepulauan Riau. Hasil analisis FWI menunjukkan bahwa di enam provinsi tersebut terdapat 235 konsesi yang terdiri dari: 2 konsesi HPH, 2 konsesi HTI, 4 konsesi perkebunan, dan 227 Konsesi pertambangan. Seluruh konsesi yang ada menguasai wilayah seluas 674 ribu hektare atau 18 persen dari luas total daratan pulau-pulau kecil di enam provinsi itu. Kondisi ini jelas sangat mengancam sistem kehidupan di pulau-pulau kecil.

Berlatar belakang tersebut, Jumat 13 Maret 2015, FWI menggelar Talkshow Kondisi Krisis Pulau-Pulau Kecil dan Hak Masyarakat Adat di Galeri Foto Jurnalistik Antara – Jakarta. Talkshow tersebut adalah serangkaian kegiatan untuk mendorong penghentian ekploitasi lahan dan hutan alam di pulau-pulau kecil yang dapat berakibat rusak bahkan tenggelam. Hutan alam di pulau pulau kecil memang tidak menyumbang banyak dalam jumlah luasan hutan alam di Indonesia. Namun keberadaan hutan alam di pulau-pulau kecil dinilai tidak kalah penting dalam menjaga kedaulatan bangsa Indonesia sebagai Negara kepulauan.

Dari terselenggaranya talkshow ini, FWI mengajak kepada masyarakat luas untuk bersama-sama mendorong penyelamatan pulau-pulau kecil di Indonesia dari ekploitasi berlebihan. Karena, siapa yang akan menjaga hutan kita? Siapa lagi kalau bukan kita? Dan Kapan lagi kalau bukan sekarang. (LR)

Thank you for your vote!
Post rating: 0 from 5 (according 0 votes)

Add Comment

Dapatkan berita terbaru melalui email

Good Forest Governance Needs Good Forest Information.

Using and sharing site content | RSS / Web Feeds

Photos and graphics © FWI or used with permission. Text available under a Creative Commons licence.

© Copyright 2020 FWI.
All Rights Reserved.

to top