6. Banyak Benda-Benda Peninggalan Masa Lalu dan Peperangan
Tak pernah disangka sebelumnya bahwa di wilayah terpencil seperti di Kepulauan Aru banyak terdapat benda-benda peninggalan masa lalu. Benda-benda peninggalan prasejarah, masa kerajaan, dan bahkan ketika masa peperangan dapat kita temui di Kepulauan Aru. seorang peneliti terkenal asal Inggris Alfred Russel Wallace, menyebutkan bahwa sejak tahun 1800-an Aru sudah disinggahi puluhan kapal dagang yang membawa berbagai hasil laut dan barang dagangan lainnya ke pasar Eropa. Dalam buku terbitan Australian University yang berjudul “The Archaeology of the Aru Islands, Eastern Indonesia” juga mengungkapkan di Kepulauan Aru banyak terdapat bukti – bukti kehidupan peninggalan masa lalu. peninggalan tersebut seperti artefak, lukisan goa, keramik, guci kono, dan juga senjata-senjata peninggalan masa peperangan. Ketika perang dunia II terjadi, wilayah Kepulauan Aru merupakan lokasi yang strategis yang dijadikan basis militer. Tidak hanya pada masa perang dunia ke II, wilayah di Kepulauan Aru dan juga masyarakatnya mempunyai peranan besar untuk kemenangan Indonesia pada perang trikora di tahun 1961.
7. Kearifan Lokal Masyarakat dalam Mengelola Sumberdaya Alam
Wilayah Aru yang dikenal dengan istilah Jargaria memiliki dua suku besar yaitu Suku Ursia dan Urlima. Kehidupan Masyarakat di Kepulauan Aru masih erat kaitannya dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam mengelola sumberdaya alam di wilayah mereka. Masih kuatnya nilai kearifan lokal di Masyarakat Aru terbukti dengan masih lestari dan terjaganya hutan alam di Kepulauan tersebut. salah satu budaya yang masih ada dan mencerminkan kearifan lokal Masyarakat Aru ialah budaya sasi. Upacara sasi dilakukan Masyarakat untuk mengatur pengelolaan sumberdaya alam mereka. Dengan adanya sasi, Masyarakat membuat aturan mereka sendiri dalam menentukan kapan mereka harus memanen hasil alam di Kepulauan Aru. dalam sistem kehidupan, Masyarakat Aru sangat akrab dengan filosofi mereka yaitu “Sita Kaka Walike”. Filosofi yang menggambarkan dan mengatur hubungan sosial baik antar individu maupun antar komunitas di Kepulauan Aru.
Itulah tujuh fakta menarik tentang Kepulauan Aru. Semoga dengan semakin taunya kita tentang fakta-fakta di Kepulauan Aru dapat membuka wawasan kita semua bahwa hutan alam di pulau-pulau kecil khususnya di Kepulauan Aru harus dilindungi dan terus dijaga kelestarianya. Mari kita cintai Indonesia. Teruslah menjelajah dan ungkap fakta-fakta menarik lainnya yang masih tersembunyi. (MFB)
3 Comments
Adi D
Terima kasih atas artikelnya, yang memastikan bahwa pulau-pulau di Kepulauan Aru itu saling berdekatan satu sama lain sehingga di peta Maluku pun selat-selatnya lebarnya hanya segaris, layaknya sungai. Juga atas banyak informasi lainnya yang menarik.
Pay Pardi
baik..sama-sama yaa
silahkan bisa dishare informasi menarik lainnya dari FWI
TERIMA KASIH