Program Seimbangkan Ekosistem Lestarikan Alam Rakyat Sejahtera (SELARAS) adalah program yang diusung untuk mempromosikan praktek-praktek baik yang dilakukan oleh kelompok masyarakat/masyarakat adat dalam pengelolaan hutan dan lahan. Program ini telah berjalan semenjak November 2022, beberapa kegiatan telah dilaksanakan pada Trimester pertama yaitu Pertemuan dengan para pihak mengenai kemitraan konservasi, mendampingi Kelompok Tani Hutan (KTH) di Desa Cipeuteuy dan Desa Mekarjaya untuk menyusun dan mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengajuan Kemitraan Konservasi. Sebagai langkah lanjutan dalam pelaksanaan program SELARAS tersebut dilaksanakan kegiatan pemetaan partisipatif di Desa Cipeuteuy pada bulan Februari 2023. Pemetaan partisipatif merupakan kegiatan kolaboratif dengan mengikutsertakan masyarakat sekitar dalam identifikasi wilayah yang akan dipetakan. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memetakan lahan garapan KTH Desa Cipeuteuy yang akan dijadikan lokasi usulan untuk kemitraan konservasi . Kegiatan ini diikuti oleh 4 KTH yang ada di Desa Cipeuteuy, yaitu KTH Girimukti, KTH Panen, KTH Kontac serta KTH Mekar Saluyu.
Kegiatan diawali dengan pemaparan singkat dari FWI dan Absolute Indonesia mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada saat pemetaan berlangsung. Pada kegiatan ini beberapa perwakilan dari masing – masing KTH hadir untuk memilih anggota mana saja yang akan terlibat dalam pemetaan. Selain itu juga dijelaskan mengenai objek apa saja yang akan dipetakan salah satunya adalah batas luar dari lahan garapan petani.
Kegiatan pemetaan dimulai pada pagi hari, masing – masing KTH memulai memetakan sesuai dengan wilayah garapan KTH didampingi oleh FWI dan Absolute Indonesia. Kegiatan Pemetaan dilakukan dengan melakukan tracking pada batas terluar lahan garapan, ditandai dengan GPS dan juga menggunakan aplikasi avenza map sebagai bantuan alat navigasi. Selain kegiatan pemetaan yang dilakukan dengan marking batas langsung, pada kegiatan pemetaan ini juga dilengkapi dengan pengambilan data – data menggunakan drone, yang nantinya akan menjadi salah satu acuan dalam kegiatan deliniasi batas wilayah garapan para anggota KTH.
Selain kegiatan pemetaan, FWI bersama Absolute Indonesia juga melakukan wawancara untuk menggali informasi mendalam terkait dengan kondisi pertanian di sekitar TNGHS. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan preferensi lokal terkait kondisi lahan, jenis tanaman, kendala yang dihadapi dalam pertanian dan lain-lain. FWI dan Absolute memastikan keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam proses wawancara. Proses wawancara yang berlangsung atas ketersediaan dan izin dari para responden dan tidak ada unsur paksaan sehingga tidak mengganggu aktivitas bertani yang sedang dilakukan.
Kegiatan lain yang dilakukan untuk mendukung dan mempercepat proses pelaksanaan kemitraan Konservasi adalah memfasilitasi pertemuan petani penggarap untuk penyusunan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD ART) serta penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan lahan. Kegiatan penyusunan SOP dan AD ART dilakukan di lokasi masing-masing KTH dan proses diskusinya melibatkan seluruh anggota KTH. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membentuk kelembagaan dalam KTH sehingga KTH bisa berjalan dengan pedoman dan aturan yang jelas yang disepakati oleh seluruh anggotanya.
