Mengintip sisi lain dari hutan

m_dta1

Forest Watch Indonesia (FWI) adalah sebuah organisasi yang memiliki peran utama dalam memantau keadaan hutan di Indonesia.  Peran strategis ini diharapkan dapat mendorong semakin cepatnya proses demokratisasi dalam upaya mewujudkan pengelolaan sumberdaya hutan yang adil dan berkelanjutan.  Dalam upayanya memantau kondisi hutan, FWI mengembangkan sebuah program baru yaitu Program Pemantauan Daerah Tangkapan Air.

Sebagai staf Forest Watch Indonesia (FWI), saya diberi kepercayaan menjalankan program memantau daerah tangkapan air. Melalui tulisan ini saya ingin bercerita sedikit tentang cara mengintip daerah tangkapan air yang saya lakukan.  Saya memantau perkembangan berita dan kejadian yang terkait dengan program ini di media massa. Selain dari media, saya juga mencari data terkait permasalahan daerah tangkapan air, dari beberapa instansi pemerintah.  Data yang saya kumpulkan dalam bentuk peta maupun data laporan berkala.  Peta yang saya peroleh nantinya saya periksa dan saya cocokan dengan data Pontensi Desa yang berasal dari Biro Pusat Statistik (BPS).  Selain data dari biro ini, saya juga mencari data daerah aliran sungai (DAS) dari Kementerian Kehutanan.  Hasil akhirnya akan berupa peta dan informasi mengenai kondisi daerah tangkapan air.

Susahnya mendapatkan informasi yang lengkap mengenai daerah tangkapan air, mendesak saya harus memahami apa itu daerah tangkapan air.  Pada awalnya saya juga kurang paham apa yang disebut dengan daerah tangkapan air serta hubungannya dengan hutan.  Ternyata setelah saya mendapatkan data mengenai kondisi hutan dan menganalisisnya dengan daerah tangkapan air, saya mulai paham kalau menjaga hutan itu sebenarnya penting. Ternyata permasalahan hutan sebenarnya tidak luput dari permasalahan yang terjadi di dalam dan sekitar hutan itu sendiri, salah satunya adalah daerah tangkapan air. Ketika hutan mulai rusak karena perambahan dan penebangan pohon besar-besaran, maka akan muncul bencana alam, seperti banjir bandang, kekeringan dan tanah longsor.

Menurut saya memantau hutan tidak hanya melulu dilakukan dengan menghitung kondisi jumlah pohon-pohon yang ada di hutan itu. Sisi lain dari hutan juga perlu diintip secara serius. Sebab kalau hutan rusak daerah tangkapan airnya juga rusak,  yang bisa mempengaruhi turunnya debit air untuk kebutuhan mahluk hidup.

Kalau hutannya tidak rusak tentunya kehidupan mahluk hidup di muka bumi ini tidak akan ada masalah. Karena akar kayu yang ada di hutan selain sebagai pengikat tanah juga sebagai penyimpan air alami.  Air tersebut nantinya akan keluar melalui mata air, anak sungai dan danau untuk menghidupi mahluk hidup.

Thank you for your vote!
Post rating: 0 from 5 (according 0 votes)

Add Comment

Dapatkan berita terbaru melalui email

Good Forest Governance Needs Good Forest Information.

Using and sharing site content | RSS / Web Feeds

Photos and graphics © FWI or used with permission. Text available under a Creative Commons licence.

© Copyright 2020 FWI.
All Rights Reserved.

to top