Tidak Tergantikan
Meski Mata air Lorang mengalir sepanjang tahun dan tidak pernah surut, namun sebenarnya dalam kondisi rentan, bila terjadi gangguan keseimbangan lingkungan, seperti penggundulan hutan atau penambangan batuan kapur. Kerentanan yang dimaksud yaitu aliran air di dalam karst akan terganggu lalu mengakibatkan hilangnya mata air Lorang.
Mata air Lorang merupakan satu-satunya mata air yang mempunyai debit besar dan terletak sangat dekat dengan pemukiman masyarakat. Terdapat mata air lainnya yang juga dekat dengan jangkauan masyarakat, namun hanya memiliki debit sebesar 0,00373 liter/detik. Jika berandai-andai mata air Lorang kering, maka masyarakat kesulitan memperoleh air bersih. Sungai-sungai yang mengalir di hutan memiliki rasa air yang payau sehingga tidak bisa digunakan masyarakat. Ditambah dengan jarak yang cukup jauh menuju sungai, maka mata air Lorang tidak tergantikan.
Mereka pun membuat zonasi
Keberaaan mata air Lorang yang begitu penting membuat masyarakat sangat menjaga kelestariannya. Secara tidak sadar masyarakat Lorang menjalankan bentuk-bentuk konservasi sederhana agar mata air tidak tercemar.
Hampir semua kawasan konservasi memiliki zonasi yang fungsinya untuk mempertahankan kelangsungan suatu kawasan agar tidak rusak. Pemahaman zonasi ini sudah banyak diterapkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dalam bentuk kearifan lokal. Salah satu contonya seperti pembagian leuweung (hutan) pada masyarakat Baduy.
Sama seperti pembagian hutan masyarakat Baduy, dan atau hutan adat lainnya, mata air Lorang secara eksplisit juga memiliki zonasi. Aliran air tidak serta merta dimanfaatkan masyarakat untuk mencuci dan mandi. Aliran air dibagi menjadi dua aliran yang dibatasi oleh tembok semen. Aliran air yang lebih besar akan masuk ke penampungan air minum, lalu dari penampungan air minum air mengalir ke bagian kolam kecil yang dimanfaatkan masyarakat untuk mencuci. Sementara itu, aliran air yang lebih kecil mengalir ke saluran kecil yang dimanfaatkan masyarakat untuk mandi. Air dari saluran mandi ini juga akan bermuara ke tempat mencuci. Dengan bentuk seperti ini, aliran utama yang keluar dari mata air tidak akan tercemar oleh sampah atau bahan kimia seperti detergent dan sabun mandi. Berdasarkan pengamatan, masyarakat terlihat sangat patuh dengan peraturan yang tak tertulis ini.