Manjaga Sumber Air Hutan pun Ikut Terjaga

“Kami mPicture4emang sengaja tidak membuat sumur di masing-masing rumah, tidak apa-apa kami harus menangkut berember-ember air setiap hari. Ini dilakukan agar mata air yang ada tidak rusak”. Ungkap Ibu Lentji Ganobal, Kepala Desa Lorang. Masyarakat yang terletak di Desa Lorang Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku ini sangat menjaga keberadaan mata air yang ada di desanya.

Bagi masyarakat, mata air menjadi hal ‘kramat’ yang keberadaannya harus terus dilestarikan. Hal tersebut mungkin kurang dirasakan oleh masyarakat perkotaan yang sudah tersentuh dengan pompa air modern, air PAM atau air minum dalam kemasan (AMDK). Akan tetapi, bagi masyarakat pedesaan yang masih sangat bergantung dengan lingkungan alamnya, mata air adalah sesuatu yang sangat berharga.

Desa lorang terletak di Pulau Koba, Kabupaten Aru, Provinsi Maluku. Wilayah Kabupaten Aru terdiri atas banyak pulau, berjumlah 187 pulau dengan luas seluruh wilayah daratan 6.425,77 Km²1. Sebagian besar pulaunya hanya memiliki luas kurang dari 2000 km2 yang artinya masuk kedalam kategori pulau-pulau kecil, sesuai dengan definisi pulau kecil dalam UU No. 27 Tahun 2007.

“Menurut Undang-Undang No. 27 Tahun 2007, pulau kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 Km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya. Di samping kriteria utama tersebut, beberapa karakteristik pulau-pulau kecil adalah secara ekologis terpisah dari pulau induknya (mainland island), memiliki batas fisik yang jelas dan terpencil dari habitat pulau induk, sehingga bersifat insular; mempunyai sejumlah besar jenis endemik dan keanekaragaman yang tipikal dan bernilai tinggi; tidak mampu mempengaruhi hidroklimat; memiliki daerah tangkapan air (catchment area) relatif kecil sehingga sebagian besar aliran air permukaan dan sedimen masuk ke laut serta dari segi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat pulau-pulau kecil bersifat khas dibandingkan dengan pulau induknya”.

Secara geografis Kabupaten Aru, Pulau Koba terletak di wilayah Aru tengah. Morfologi Pulau Koba tidak berbentuk satu daratan utuh. Pulau ini terdiri atas gugusan daratan-daratan sempit yang dipisahkan oleh laut. Salah satu ciri alam dari bentuk pulau yang seperti ini, yaitu Pulau koba memiliki air tawar yang jumlahnya relatif sedikit. Maka tidak heran bila banyak desa di Pulau Koba yang kekurangan air akibat sumur dan mata airnya mengering saat musim kemarau tiba, terkecuali desa Lorang. Desa ini memiliki mata air yang terus mengalir sepanjang tahun.

Thank you for your vote!
Post rating: 0 from 5 (according 0 votes)

Add Comment

Dapatkan berita terbaru melalui email

Good Forest Governance Needs Good Forest Information.

Using and sharing site content | RSS / Web Feeds

Photos and graphics © FWI or used with permission. Text available under a Creative Commons licence.

© Copyright 2020 FWI.
All Rights Reserved.

to top