Embaloh Hulu, 19 Desember 2025 – Forest Watch Indonesia (FWI) merilis kajian terbaru berjudul “Potret Ekonomi Restoratif di Kapuas Hulu: Masyarakat Adat Sebagai Penjaga Hutan dan Lahan Berkelanjutan” pada sesi kedua rangakain acara seminar dalam Festival Tenun Dayak Iban di Dusun Sadap. Kajian ini menyoroti peran masyarakat adat Dayak Iban di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus…

Continue Reading

Indonesia telah lama menjadi produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas perkebunan mencapai sekitar 16,8 juta hektar dan produksi lebih dari 46 juta ton pada tahun 2022, sektor ini berkontribusi sekitar 4,5% terhadap PDB nasional, serta menghasilkan devisa ekspor rata-rata USD 21-27 miliar per tahun.9 Sebagian besar produksi terpusat di wilayah Sumatera dan Kalimantan, dengan Riau,…

Continue Reading

keanekaragaman hayati

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, tetapi kondisi Kawasan konservasi masih menghadapi tekanan serius. Kerusakan habitat, lemahnya tata kelola, dan dominasi kepentingan ekonomi membuat kawasan bernilai ekologis tinggi semakin rentan. Data Forest Watch Indonesia (2025) menunjukkan bahwa terdapat kerusakan hutan yang terjadi dalam skala besar pada periode tahun 2017–2024. Tekanan perambahan, ekspansi industry ekstraktif,…

Continue Reading

Masyarakat adat dayak iban kapuas hulu

Pada tahun 2024, hutan alam mendominasi tutupan lahan di Kalimantan Barat dengan luasan sekitar 5,7 juta hektare (38,81% dari total wilayah provinsi). Selanjutnya, Perkebunan sawit memiliki proporsi yang signifikan pada tahun tersebut, mencapai 4,8 juta hectare atau sekitar 32,84% dari total wilayah provinsi. Selain itu, lahan pertanian memiliki luasan yang relatif besar dengan luas sekitar 1,5 juta hektare (10,55% dari…

Continue Reading

Kisah Penolakan Masyarakat Adat Ketemanggunan Tamambaloh Ketemanggungan Tamambaloh terletak di Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Wilayah ini terdiri dari 6 desa: Ulak Pauk, Saujung Giling Manik, Benua Ujung, Benua Martinus, Pulau Manak, dan Tamao. Sebagian besar wilayahnya masih tertutup hutan alam seluas 32 ribu hektare atau 55% dari total luas wilayah ketemanggungan dengan bentang lanskap yang didominasi…

Continue Reading

Di jantung rimbunnya hutan Kalimantan, tepatnya di Dusun Sadap, suara hentakan kayu alat tenun bukan sekadar bunyi ritmis biasa. Ia adalah detak jantung kebudayaan yang terus berdenyut, sebuah simfoni yang dimainkan oleh jemari lentik para perempuan Dayak Iban. Di sana, menenun bukan hanya tentang menyilangkan benang pakan dan lungsin, melainkan sebuah laku spiritual, identitas diri, dan kini, menjadi fondasi kemandirian…

Continue Reading

Di tengah rimbunnya hutan dan kebun-kebun rakyat di Kalimantan dan wilayah Asia Tenggara lainnya, kratom tumbuh sebagai tanaman yang telah lama menyatu dengan kehidupan masyarakat lokal. Daun hijau dari pohon kratom bukan sekadar bagian dari lanskap alam, melainkan menyimpan sejarah panjang pemanfaatan tradisional, pengetahuan lokal, serta dinamika sosial–ekonomi yang terus berkembang hingga hari ini. Bagi banyak komunitas, kratom dikenal sebagai…

Continue Reading

Di jantung Kalimantan Barat, Danau Sentarum membentang sebagai ruang hidup yang menyatukan air, hutan, dan manusia. Perairan yang tampak tenang ini menyimpan denyut kehidupan masyarakat yang telah lama belajar membaca ritme alam datang dan surutnya air, musim panen ikan, hingga waktu yang tepat untuk memanen madu hutan. Bagi masyarakat Semangit dan sekitarnya, alam bukan sekadar sumber daya, melainkan mitra hidup…

Continue Reading

Bagi masyarakat adat Dayak Iban di Dusun Sungai Utik, ladang bukan sekadar ruang produksi pangan, melainkan bagian dari siklus hidup yang menyatukan manusia, alam, dan kepercayaan leluhur. Praktik ladang berpindah yang mereka jalani telah berlangsung turun-temurun, diwariskan melalui pengalaman, ritual, dan kebersamaan dalam komunitas. Di balik setiap tahapnya, tersimpan pengetahuan ekologis yang mendalam tentang waktu, tanah, hutan, serta cara menjaga…

Continue Reading

Di balik sehelai tikar, wadah, atau anyaman yang tampak sederhana, tersimpan perjalanan panjang tentang pengetahuan, kesabaran, dan hubungan manusia dengan alam. Bagi masyarakat adat Dayak Iban, anyaman bukan sekadar hasil keterampilan tangan, melainkan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya, nilai spiritual, serta cara hidup yang diwariskan lintas generasi. Setiap helai serat yang disusun dengan teliti merekam cerita tentang hutan, adat,…

Continue Reading

Selama beberapa dekade, pembangunan sering dimaknai sebagai pertumbuhan ekonomi yang cepat, dengan mengandalkan pengambilan sumber daya alam secara besar-besaran. Tambang dibuka, hutan ditebang, dan lahan diubah menjadi perkebunan monokultur atas nama kemajuan. Model ekonomi ekstraktif ini memang menjanjikan keuntungan dalam waktu singkat, namun meninggalkan jejak panjang berupa degradasi lingkungan, ketimpangan sosial, dan hilangnya ruang hidup masyarakat lokal dan adat. Alam…

Continue Reading

Deforestasi picu bencana di Aceh

Gelondongan kayu tersapu banjir di Daerah Aliran Sungai Krueng Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh pada 28 November 2025. (Dokumentasi Apel Green Aceh) Aceh/Jakarta, 4 Desember 2025 – Temuan sekelompok pegiat lingkungan menguatkan bahwa banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Provinsi Aceh berkaitan dengan deforestasi. Sehari sebelum banjir menerjang Beutong Ateuh pada 26 November 2025, Apel Green Aceh…

Continue Reading

Dapatkan berita terbaru melalui email

Good Forest Governance Needs Good Forest Information.

Using and sharing site content | RSS / Web Feeds

Photos and graphics © FWI or used with permission. Text available under a Creative Commons licence.

© Copyright 2020 FWI.
All Rights Reserved.

to top