Himpunan mahasiswa kehutanan Indonesia yang tergabung dalam Sylva Indonesia, baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan kepemimpnan mahasiswa kehutanan se-Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 25-31 Agustus 2015 di Makassar. Acara tersebut bertujuan untuk membangun dan mengembangkan karakter kepemimpinan mahasiswa kehutanan, serta mengakselerasi pengetahun, kapasitas, integritas, dan keterampilan dalam tata kelola hutan (forest governance) yang lestari dan berkelanjutan.
Dalam pelatihan tersebut, FWI berkesempatan berbagi informasi dan pengalaman terkait proses pengawalan tata kelola hutan di Indonesia. Andi Chairil Ichsan yang mewakili FWI menyampaikan tentang konsepsi tata kelola dan bagaimana menilai proses pelaksanaaan tata kelola hutan di indonesia dengan menggunakan tools yang selama ini sudah dikembangkan.
Sejak 2010, FWI bersama Governance of Forest Initiative (GFI) menghasilkan sebuah dokumen indikator tata kelola hutan yang disesuaikan dengan konteks Indonesia. Indikator ini merupakan sebuah dokumen hidup yang akan terus diperkaya sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
Good forest governance menjadi salah satu solusi dalam menjawab permasalahan kehutanan. Dengan melihat karateristik Indonesia, FWI dan jaringan GFI memilih empat aspek prioritas dari governance yang perlu dipenuhi. Aspek tersebut adalah transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan koordinasi. Sehingga indikator diarahkan untuk memetakan kondisi ke empat aspek tersebut ke dalam beberapa isu kehutanan yang kontekstual dengan Indonesia, seperti tenurial, perecanaan ruang/lahan, manajemen kehutanan, dan pendapatan(revenues) dari sektor kehutanan. Keempat isu ini diharapkan bisa mewakili keseluruhan aspek pengelolaan hutan dari hulu hingga hilir.
Sambutan dan respon yang diberikan oleh peserta kegiatan tersebut sangat baik, bahkan beberapa delegasi dari papua dan aceh berharap FWI bisa ikut memberikan asistensi kepada mereka terkait dengan bagaimana mengawal pelaksanaan tata kelola hutan di wilayahnya. Disamping itu, banyak diantara peserta yang tertarik untuk mendalami tools yang dikembangkan oleh FWI dan rekan lainnya untuk dijadikan salah satu instrument dalam melaksanakan penelitian tugas akhir mereka.
Proses pembekalan yang di berikan ditutup dengan sesi foto bersama dan satu harapan agar komunikasi yang sudah dibangun dalam pelatihan ini dapat terus dipertahankan untuk mengawal pelaksanaan tatakelola hutan yang lebih baik kedepannya.