Pelatihan Pemetaan Melalui Wahana Tanpa Awak (WTA) Skywalker

Forest Watch Indonesia terus mendorong perbaikan tata kelola hutan dan lahan dalam rangka menyelamatkan tutupan hutan alam yang tersisa. FWI juga turut serta mendorong bentuk-bentuk pengelolaan hutan yang lestari dan mampu mendistribusikan manfaat secara adil kepada seluruh rakyat. Salah satu prinsip utama perbaikan tata kelola adalah keterbukaan informasi, yang menjadi prasyarat bagi prinsip-prinsip lainnya. Dalam konteks ini, keterbukaan informasi publik menjadi penting agar adanya ruang untuk masyarakat/lembaga independen bisa berpartisipasi dalam proses-proses pembangunan kehutanan secara konstruktif. Tidak tersedianya informasi kepada publik menjadi celah terjadinya pelanggaran-pelanggaran.

Konflik kehutanan tidak terlepas dari kebijakan dan praktik alokasi lahan kawasan hutan yang tumpang tindih. Sementara pengukuhan kawasan hutan juga masih menyimpan persoalan akibat mengabaikan keberadaan masyarakat tempatan (lokal/adat). Diperkirakan 17,6-24,4 juta hektar lahan di kawasan hutan mengalami tumpang-tindih klaim, antara negara, perusahaan, pemerintah daerah dan masyarakat lokal/adat. Pada gilirannya, konflik tenurial menjadi persoalan berlarut yang harus segera diselesaikan.

Informasi kehutanan penting untuk dibuka bagi masyarakat umum. Secara teknis informasi kehutanan terus dikembangkan oleh lembaga-lembaga independen guna memberikan penyegaran informasi kepada publik. FWI telah berhasil meluncurkan buku Potret Keadaan Hutan Indonesia selama periode 2000 sampai 2013, buku tersebut menjadi konsumsi publik sekaligus untuk membenahi informasi kehutanan yang tertutup dan tidak akurat.

Berdasarkan pengalaman dan motivasi menjadi penyedia informasi alternatif kehutanan yang independen, FWI kerap kali dihadapkan pada kendala teknis, yaitu ketersediaan foto citra yang banyak tertutup awan. Oleh karena itu, dengan adanya perkembangan teknologi pemetaan tanpa bergantung pada ketersediaan foto citra, FWI bermaksud melaksanakan pelatihan penerbangan WTA khusus untuk pemetaan. Pemetaan melalu WTA mampu menghasilkan foto udara secara realtime sehingga data yang dihasilkan lebih terbaru dan segar.

WTA

Tujuan

  1. Melaksanakan pelatihan penerbangan Wahana Tanpa Awak (WTA) dalam rangka meningkatkan kapasitas peserta mengenai bidang pemetaan tutupan hutan dan lahan.
  2. Mengukuhkan anggota tim penerbangan WTA FWI

Waktu dan Tempat
Periode dilaksanakannya kegiatan ini selama 3 hari mulai tanggal 12 sampai 14 April 2016. Tempat dilaksanakannya kegiatan ini terbagi ke dalam serial materi dan praktek.

  • Serial materi akan dilaksanakan di Kantor FWI jl.Sempur Kaler No.62 Bogor Tengah
  • Serial praktek akan dilaksanakan di kawasan perkebunan teh Lapangan Sepak Bola Kampung Cibulao Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua, Bogor.

Sasaran Peserta
Staff FWI yang memiliki minat terhadap isu-isu pengembangan penerbangan WTA. Selain itu diprioritaskan bagi staff FWI yang telah mengikuti pelatihan penerbangan WTA pada pertemuan sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan ini turut mengundang Tim Bogor (JKPP, Aman, dan RMI).

Tim pengajar
Kang Harris, instruktur penerbangan dari Sukabumi

Teknis Pelatihan

  • Serial Materi

1. Materi yang akan disampaikan meliputi substansi: dasar-dasar penerbangan, etika penerbangan, manajemen tim dalam penerbangan, analisis hasil pemetaan, dan mekanisme teknis permesinan.

2. Materi akan disampaikan oleh Kang Haris dengan substansi yang tersedia dan memungkinkan waktu yang tentative untuk penyesuaian berdasarkan kebutuhan.

  • Serial Praktek

1. Praktek dilaksanakan sesuai dengan pembagian tugas dalam manajemen tim yang disepakati sebelumnya.

2. Dalam menjaga efektivitas waktu dalam pelatihan di lapangan, pembagian tim (jika ada tim 1,2,3) perlu dilaksanakan sehingga memungkinkan pelaksanaan waktu yang berbeda pada masing-masing tim.

Output

  1. Meningkatnya kapasitas teknis peserta dalam pengoperasian WTA
  2. Adanya kesepakatan dalam manajemen tim penerbangan WTA

Lain-Lain
Akomodasi dan Konsumsi
Tim yang mengikuti pelatihan akan menginap di rumah warga Kampung Cibulao di keluarga Jumpono selama 2 malam. Selama pelatihan, konsumsi makanan disiapkan oleh keluarga Jumpono.

Transportasi
Mobilisasi tim menggunakan jasa transportasi mobil dan motor. Mobil digunakan untuk mengangkut barang berisi keperluan penerbangan dan instruktur. Mobil disewa selama tiga hari. Sedangkan motor digunakan untuk mobilisasi selama di lapangan dan dibawa oleh peserta. FWI menyediakan satu buah mobil untuk mengangkut barang.

Pesawat
Jenis pesawat yang dibawa SkyWalker, pesawat latih, dan Copter

Gambaran Lokasi

Thank you for your vote!
Post rating: 0 from 5 (according 0 votes)

2 Comments

  • FWI
    Posted April 12, 2016 1:41 pm 0Likes
    Thank you for your vote!
    Rating 0 from 5

    Yeah…
    Hari pertama materi disampaikan ole Kang Aris berjalan lancar. Materi yang disampaikan terkait bagian pesawaat dan mission planner. Peserta dari berbagai lembaga yang hadir, di antaranya AMAN dan JKPP.
    Rencana hari ini langsung ke Kampung Cibulao untuk mempersiapkan praktek penerbangan.

    Semoga Terbang

  • Ian
    Posted April 12, 2016 1:45 pm 0Likes
    Thank you for your vote!
    Rating 0 from 5

    Keren euy Acaranya, sayang gak bisa ikut, kalau kami dari pihak umum bisa tidak ikut kegiatan ini?

Add Comment

Dapatkan berita terbaru melalui email

Good Forest Governance Needs Good Forest Information.

Using and sharing site content | RSS / Web Feeds

Photos and graphics © FWI or used with permission. Text available under a Creative Commons licence.

© Copyright 2020 FWI.
All Rights Reserved.

to top