Hutan merupakan kekayaan yang sangat berharga bagi ekosistem dunia, dimana didalamnya terdapat lebih dari 60% keanekaragaman hayati dunia. Hutan memiliki banyak nilai, seperti nilai sosial-ekonomi, bermacam-macam fungsi ekologis yang penting dalam kaitannya dengan lahan dan perlindungan serta nilai budaya yang tidak bisa dilepaskan dari hutan. Hutan bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya merupakan areal untuk mencari makan dan bertahan hidup. Bagi mereka hutan dapat menyediakan obat-obatan, madu, kayu bakar serta barang dan jasa lainnya seperti halnya nilai rohani dan budaya. Pada tataran global, hutan masih memegang peranan penting dalam pengaturan iklim dan menjadi reservoir karbon yang utama diatas permukaan bumi dan keberadaannya dapat mencegah peningkatan efek rumah kaca.
Berkurangnya luasan dan turunnya kualitas hutan sampai saat sekarang ini masih menjadi permasalahan utama dunia kehutanan Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari masih besarnya angka deforestasi Indonesia setiap tahunnya. Tentu hal ini tidak terjadi begitu saja, banyak hal yang menyebabkan hutan alam Indonesia terdeforestasi setiap tahunnya. Banyak faktor yang apabila kita analisa lebih lanjut dapat di-indikasikan sebagai penyebab terjadinya deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. Untuk mengetahui faktor-faktor tersebut, maka pada beberapa tahun lalu terbentuk sebuah inisiatif yang disebut dengan ”Underlying Causes of Deforestation and Forest Degradation”. Studi-studi yang berkaitan dengan inisiatif ini sudah sangat banyak membuah pemikiran dan skenario tentang pelaku, bagaimana dan apa saja faktor yang menyebabkan penyusutan hutan dunia, terutama hutan hujan tropis.
Inisiatif ini pertama kali muncul ketika pada tahun 1995 salah satu komisi badan PBB membentuk IPF (Intergovernmnetal Panel on Forest), untuk membahas berbagai isu kehutanan secara luas dan salah satu isu utama pada waktu itu adalah ”Underlying Causes of Deforestation and Forest Degradation”. Sejak saat itu banyak studi dan penelitian yang dilakukan terkait inisiatif diatas, walaupun dalam perjalannya banyak terdapat perbedaan pendapat, namun dapat ditarik kesimpulan dari beberapa penelitian bahwa deforestasi dan degradasi hutan terjadi karena ada pelaku; penyebab langsung (direct causes); dan penyebab dasar (underlying causes).
Untuk itu maka Forest Watch Indonesia (FWI) bekerja sama dengan Global Forest Coalition (GFC) melakukan sebuah studi untuk mengidentifikasi akar penyebab deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia dan kaitannya dengan dampak terhadap masyarakat lokal dan masyarakat adat yang dalam kesehariannya sangat tergantung kepada keberadaan hutan disekitar mereka. Dalam hal ini maka dipilih tiga propinsi untuk dijadikan area studi (Riau, Kalbar dan Papua). Fokus studi ini adalah untuk mengetahui permasalahan kehutanan Indonesia, dalam kaitannya dengan terjadinya deforestasi dan degradasi hutan, seperti tumpang tindih kebijakan antara pemerintahan pusat dan daerah; pemanfaatan fungsi hutan; aspek konservasi; dan beberapa hal lainnya.