“Dulu tiap hari suka liat orang berbondong-bondong ke sungai (Ciliwung) bawa ember. Ambil air buat masak, buat kebutuhan.” ujar Sutisna Rey.
Tapi itu semua serasa hanya dongeng belaka bila melihat Sungai Ciliwung kini. Sebenarnya kenapa wajah Ciliwung bisa berubah dan membuat orang-orang yang tadinya hidup menghadap sungai, sekarang memilih membelakanginya?
Kami mengundang kawan2 untuk Ngaso, Jumat, 6 Oktober, jam 2 siang di Markas FWI (Jalan Sempur Kaler nomor 62). Untuk menceritakan kembali tentang Ciliwung dari hulu ke hilir.
Kami tunggu dongeng Ciliwung-mu~ ????