Satu temuan menarik dari berbagai publikasi yang sudah diterbitkan oleh FWI sejak tahun 2000 adalah adanya perubahan tren penguasaan lahan berupa pemberian izin berbasis lahan yang ada di Indonesia mulai cendrung menargetkan wilayah Indonesia bagian Timur. Hal ini nantinya akan berdampak pada peningkatan potensi kerusakan lingkungan, biodiversitas, deforestasi dan konflik sosial bidaya. Hasil temuan FWI dengan menggunakan data tutupan lahan KLHK menemukan bahwa terjadi peningkatan deforestasi di region Papua dan Maluku pada tahun 2000-2017. Tahun 2013-2017 deforestasi di region Papua adalah 173 ribu hektare/tahun dan Maluku sebesar 135.8 ribu hectare/tahun, sedangkan pada tiga tahun sebelumnya deforestasi yang terjadi sebesar 165.4 ribu hektar/tahun di Papua dan 49.43 ribu hektare.
Tren pemberian izin yang mulai condong menargetkan Indonesia Timur juga dibuktikan dengan peningkatan luas areal pelepasan Kawasan hutan di Papua yang mulai terjadi pada tahun 2008 sampai sekarang. Pada tahun 2008 luas areal pelepasan Kawasan hutan hanya sekitar 250 ribu hektare
sedangkan pada tahun 2018 luasnya sudah hamper 1,5 juta hektare. Peningkatan ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan region lainnya.
Besarnya ancaman yang ada di Indonesia Timur baik yang terjadi secara alamiah maupun antropogenik membuat areal ini menjadi sangat rentan. Hal ini yang mendorong FWI untuk terus melakukan upaya-upaya pemantauan dan perbaikan tata kelola hutan yang berkelanjutan. Salah satunya adalah mengundang akademisi, peneliti, mahasiswa dan praktisi untuk mendesiminasikan hasil kajian yang sudah di lakukan di Indonesia Timur pada acara FOREXPO 2021.
Rangkaian Acara
Kegiatan diseminasi hasil kajian mengenai Indonesia timur merupakan bagian rangkaian dari acara FOREXPO 2021. Kegiatan ini mengundang siapapun untuk mengirimkan karya tulisannya mengenai Indonesia Timur. Peserta terpilih akan memaparkan hasil kajiannya pada acara Forexpo di awal Desember 2021. Selain itu, karya seluruh peserta (dalam bentuk poster) akan dipublikasikan di acara pameran virtual FOREXPO 2021
Tema
Acara Diseminasi ini akan mengangkat empat tema besar antara lain:
- “Environmental Changes”
Tema ini mencakup: Dinamika Perubahan Lahan dan dampaknya (Kerentanan lahan, Daur hidrologi dan potensi bencana, Konflik agraria), Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, Ancaman tata guna lahan kedepannya - “Food Security and Resilience”
Tema ini mencakup: Pangan Lokal, Upaya dalam mencapai ketahanan pangan masyarakat, inovasi yang dapat dilakukan untuk memenuhi SDG#2 (Zero Hunger), Kesesuaian lahan pangan yang berkelanjutan. - “Conservation and Biodiversity”
Tema ini mecakup: Potensi Keanekaragan Hayati dan ancamannya, Peran manusia di Kawasan konservasi (KSA/KPA), Efektivitas skema pengelolaan hutan berbasis masyarakat, Manajemen Konservasi Biodiversitas in situ dan ek-situ
Syarat dan Ketentuan
- kompetisi dibuka untuk umum untuk segala kalangan
- Hasil kajian yang sudah di publikasikan masih boleh untuk di daftarkan
- Peserta melakukan pendaftaran melalui link http://tiny.cc/Forexpo2021
- Peserta harus menyerahkan rangkuman/abstrak tulisan sebelum tanggal 28 November 2021
- 16 orang pemakalah terbaik akan dipresentasikan pada saat acara Forexpo 2021
- 1 pemakalah terbaik per kategori tema akan mendapatkan hadiah apresiasi berupa uang sebesar Rp.1.500.000
- Presentasi hasil kajian akan dilakukan secara simultan untuk setiap kategori pada tanggal 2 Desember 2021 dalam ruangan zoom.
- Seluruh Hasil Kajian akan di publikasi di website Forest Watch Indonesia dengan mencantumkan nama penulis
Timeline Acara
Pembukaan pendaftaran 1-28 November 2021
Submit full paper dan poster 30 November 2021
Acara diseminasi 02 Desember 2021
Narahubung
Ogy Dwi Aulia (ogy@fwi.or.id/081314989276)
Aziz Fardhani (aziz@fwi.or.id)