Masyarakat dan ekosistem Kepulauan Aru sedang mengalami tekanan yang masif. Rencana investasi perusahan skala besar di sektor perkebunan akan membuka wilayah daratan di Kepulauan Aru lebih dari 75 persen. Perubahan sosial dan ekologi tidak mungkin bisa dihindari, menyertai pembukaan lahan berhutan di negeri kepulauan ini.
Forest Watch Indonesia (FWI) menengarai ada tiga grup perusahaan yang berniat menanamkan modalnya, yaitu: Menara Group, Aru Manise Group dan Nusa Ina Group. Dalam ketiga grup tersebut setidaknya terlibat 46 anak perusahaan (28 perusahaan Menara Group, 15 perusahaan Aru Manise Group, dan 3 perusahaan Nusa Ina Group) yang siap membuka lahan di Kepulauan Aru. Bisa dikatakan perusahaan-perusahaan tersebut saling bersaing.
Terbukti pada Agustus 2012, Menara Group dan Aru Manise Group terlibat perkara di Pengadilan Tinggi Umum Negeri (PTUN) Ambon terkait Izin Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang diterbitkan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Maluku. Pengadilan Tinggi Umum Negeri (PTUN) Ambon dan hasil banding di PTUN Makassar memutuskan memenangkan pihak Bapedalda dan Menara Grup.
VIDEO:
– Exploring The Aru Islands
– Save The Last Forest In Aru Islands
4 Comments