Dengan potensi konflik di sektor kehutanan yang tinggi dan dengan kondisi kerusakan hutan di papua yang semakin parah maka pembaharuan data dan analisa tutupan hutan melalui pemetaan citra satelit menjadi penting sebagai langkah dasar
yang mendukung upaya-upaya untuk mereduksi degradasi/deforestasi di Papua dan mencari solusi untuk isu-isu kehutanan yang dianggap problematis. Kegiatan pemetaan hutan dilakukan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh yaitu suatu teknologi untuk mengetahui obyek di permukaan bumi tanpa menyentuh langsung. Teknologi penginderaan jauh yang diaplikasikan di sektor kehutanan yang mempunyai cakupan areal yang luas adalah penggunaan citra satelit. Citra satelit yang digunakan adalah citra Landsat 7 Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+) yang mempunyai resolusi spasial 30 m untuk kanal multispektral, 60m untuk kanal thermal dan 15 m untuk kanal pankromatik.
Informasi mengenai sebaran penutupan lahan dari citra satelit ini dipergunakan sebagai bahan dasar perencanaan, pengelolaan maupun pengawasan pengelolaan rehabilitasi dan reboisasi sumberdaya hutan.