Talk Show – Kondisi Krisis Pulau-Pulau Kecil dan Hak Masyarakat Adat

Penyelamatan Pulau-pulau Kecil di Indonesia dari Eksploitasi Berlebihan

“Menuju Perubahan Tata Telola Hutan yang Adil, Berkelanjutan dan Merata”

sp_ppk

Indonesia dikaruniai dengan salah satu hutan tropis terluas ketiga setelah Brazil dan Kongo yang memberi keanekaragaman hayati paling kaya di dunia kedua setelah Brazil. Puluhan juta masyarakat Indonesia mengandalkan hidup dan mata pencahariannya dari hutan, baik dari mengumpulkan berbagai jenis hasil hutan untuk memenuhi kehidupan mereka atau bekerja pada sektor industri pengolahan kayu. Hutan tropis ini merupakan habitat flora dan fauna yang kelimpahannya tidak tertandingi oleh negara lain dengan ukuran dan luas yang sama. Namun demikian, suatu tragedi terus berlangsung di Indonesia. Sekarang Indonesia menjadi pusat perhatian dunia, karena kalangan di dalam negeri dan masyarakat Internasional begitu gusar menyaksikan perusakan sumber daya alam yang semena-mena di negeri ini. “Kejadian ekonomi” Indonesia pada tahun 1980-an sampai sekarang ternyata sebagian terjadi dengan menghancurkan lingkungan dan pelanggaran hak tradisi masyarakat adat/lokal. Perekonomian Indonesia dinodai dengan ketidaktaatan terhadap hukum dan korupsi. Deforestasi Indonesia sebagian besar merupakan akibat dari suatu sistem politik dan ekonomi yang korup, yang menganggap sebagian besar sumberdaya alam, khususnya hutan sebagai sumber pendapatan yang bisa dieksploitasi untuk kepentingan politik dan pribadi para pejabat tinggi negara.

Pada tahun 1950, Indonesia masih memikili hutan yang lebat mencapai 162 juta ha dan selama kurun waktu 40 tahun berikutnya luas hutan Indonesia menurun drastis sehingga hanya tersisi seluas 98 juta ha pada tahun 1990-an. Laju kehilangan hutan Indonesia pada tahun 1980-an rata-rata sekitar 1 juta ha per tahun, kemudian meningkat menjadi sekitar 1,7 juta ha per tahun pada tahun-tahun pertama 1990-an. Sejak tahun 1996, laju deforestasi tampaknya meningkat lagi menjadi rata-rata 2 juta ha per tahun. Pada tahun 2009, luas tutupan hutan Indonesia adalah 88,17 juta ha. Sedangkan laju deforestasi pada periode 2000 – 2009 adalah 1,51 juta ha per tahun dimana laju deforestasi terbesar ada di Kalimantan mencapai 0,55 juta ha per tahun. Sedangkan pada tahun 2013 luas daratan Indonesia yang masih tertutup hutan alam adalah 82 juta ha, dimana 75% diantaranya ada di daratan Papua dan Kalimantan. Laju deforestasi periode 2009 – 2013 mencapai rata-rata 1,13 juta ha per tahun. Laju deforestasi yang tinggi ini berdampak pada peningkatan emisi gas rumah kaca, kerawanan bencana, hilangnya satwa liar dan habitatnya, dan konflik antara berbagai pemanku kepentingan.

Indonesia merupakan negara kepulauan, terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang tersusun dalam ribuan pulau besar dan kecil yang terhubung oleh selat dan laut. Saat ini pulau yang terdaftar dan berkoordinat berjumlah 13.466 pulau. Indonesia berbatasan dengan 10 negara tetangga. Batas tersebut ada pada 92 pulau terluar yang perlu dijaga dan dikelola dengan baik, karena pulau-pulau tersebut digunakan untuk menentukan garis pangkal batas wilayah negara Indonesia dengan wilayah negara lain. (Sumber: bakosurtanal.go.id/) Eksploitasi pulau-pulau kecil beresiko 20 kali lebih besar dibandingkan eklpoitasi yang dilakukan di pulau besar. Pulau kecil memiliki sistem sirkulasi air yang sangat cepat dan terfragmentasi, sehingga antara pulau yang satu dengan pulau yang lainnya tidak dapat saling mempengaruhi. Jika misalnya hutan di pulau-pulau kecil seperti Kepulauan Aru habis, maka sudah dapat dipastikan akan ada 84 ribu jiwa masyarakat Kepulauan Aru yang kehilangan sumber airnya.

Rusaknya hutan di pulau kecil, tidak lepas dari kegiatan investasi berbasis lahan seperti HPH, HTI, perkebunan, dan pertambangan. Kegiatan investasi berbasis lahan yang memperlihatkan potret keadaan pulau-pulau kecil di Indonesia antara lain: 1) Kepulauan Bangka Belitung yang sudah hancur akibat pertambangan dan pengerukan pasir, 2) Kepulauan Simeuleu yang sudah penuh dengan perkebunan sawit, 3) Kepulauan Sula yang berisikan perkebunan sawit dan tambang, 4) bahkan pulau-pulau kecil di Maluku Utara yang merupakan wilayah coral tree angel pun sudah habis menjadi wilayah pertambangan. Empat wilayah tersebut adalah sedikit dari sekian banyak wilayah pulau-pulau kecil di Indonesia yang hancur akibat eksploitasi secara berlebihan.

Thank you for your vote!
Post rating: 0 from 5 (according 0 votes)

Add Comment

Dapatkan berita terbaru melalui email

Good Forest Governance Needs Good Forest Information.

Using and sharing site content | RSS / Web Feeds

Photos and graphics © FWI or used with permission. Text available under a Creative Commons licence.

© Copyright 2020 FWI.
All Rights Reserved.

to top