“Penghuni Sungai Ciliwung”

ngaso

Sekarang, manusia hidup dengan membelakangi sungai. Daerah aliran sungai selalu dijadikan pemandangan belakang rumah. Karena kini anggapan bahwa sungai sebagai tempat pembuangan limbah sudah lazim. Sampah dapur, sampah kebun, bahkan sampah-sampah yang tidak bisa diuraikan, dibuang ke sungai. Karena manusia menganggap begitu sampah dibuang ke sungai, urusan selesai, sampah yang jadi masalah sudah hilang. Tapi, tahukah Sobat kalau sampah jadi satu di antara banyak sumber masalah di sungai. Sampah yang menyebabkan banjir, penyempitan aliran sungai, bahkan, punahnya ikan lokal.

Yap, ikan lokal. Tiap daerah punya jenis ikan yang berbeda. Jangan kira sepanjang Sungai Ciliwung jenis ikannya sama. Tiap mengaliri daerah yang berbeda, jenis ikannya berbeda. Khusus aliran Sungai Ciliwung di Bogor misalnya, ada ikan soro, bogo, paray, dan masih banyak jenis ikan lokal lainnya. Tapi sampah, deforestasi di puncak Bogor, juga pemancing-pemancing nakal membuat ikan-ikan lokal di Ciliwung Bogor punah. Jangan-jangan, aktivitas kamu di sekitar sungai turut menyumbang kepunahan ikan lokal.

Mau tahu lebih banyak? Yuk ikut Ngaso bareng FWI. Ngobrolin ikan lokal, dan bagaimana sih caranya melestarikan ikan lokal kita. Sobat bisa langsung datang ke Markas Forest Watch Indonesia, Jl. Sempur Kaler No.62, Bogor. Hari Jumat, 28 Oktober 2016, Jam 15.00.

Mari Jaga Ciliwung dan Lingkungan Kita. Kami tunggu!

Thank you for your vote!
Post rating: 0 from 5 (according 0 votes)

Add Comment

Dapatkan berita terbaru melalui email

Good Forest Governance Needs Good Forest Information.

Using and sharing site content | RSS / Web Feeds

Photos and graphics © FWI or used with permission. Text available under a Creative Commons licence.

© Copyright 2020 FWI.
All Rights Reserved.

to top